Yeskiel Belau
Pengantar
Foto Yeskiel Belau |
Kata amakanee pernah kita dengar dari ucapan sesama dalam perjumpaan. Sesama yang mengucapkan kata ini tentu mempunyai niat yang baik, karena kata amakanee adalah sapaan salam khas suku bangsa Migani. Sapaan salam khas suku bangsa Migani ini bisa diucapkan oleh siapa pun dan kapan pun. Artinya bahwa sapaan salam amakanee ini bisa diucapkan oleh kaum bapak, kaum mama maupun anak-anak. Waktu pengucapannya juga bisa ucapkan pada pagi hari, sore maupun malam hari. Kenyataan ini membuktikan adanya makna yang tersirat di dalamnya. Maka dalam tulisan ini saya akan menampilkan makna sapaan amakanee ini. Dalam hal ini, akan saya mengawali dengan definisi sapaan amakanee. Semoga upaya ini dapat memberikan pemahaman tentang sapaan ini dan bisa digunakan dalam perjumpaan dengan sesama.
Definisi Amakanee
Kata amakanee berasal dari bahasa Migani (Miga Dole). Kata amakanee yang berasal dari Miga Dole ini terdiri dari dua kata, yaitu; “ama dan kanee”. Ama artinya; pertama, mama. Secara luas kata ama mengandung sapaan untuk semua mama. Kedua, mama saya. Pembuktiannya adalah huruf “a” pertama pada kata ama bisa menjadi satu kata tersendiri yang mempunyai arti saya. Jadi, huruf “a” menunjuk pada diri si pengucap sapaan yang dimaksud. Ketiga, susu manusia (pria maupun wanita). Maka saat orang Migani memberikan salam kepada sesama dengan ucapan amakanee, mereka selalu sertakan juga dengan ekspresi mengarahkan tangan kanan mereka pada dadanya tempat susu mereka berada. Sedangkan kata “kanee” mengandung kata sifat yang bisa dimengerti sebagai penyerahan sesuatu. Dalam konteks ini diartikan sebagai penyerahan salam yang mendalam dan iklas kepada pemberi salam.
Makna Amakanee
Berdasarkan pengetahuan definisi kata amakanee yang telah kita peroleh di atas, maka selanjutnya kita akan melihat makna yang termuat di dalamnya. Mari kita memulainya: Kata ama atau mama mengandung dua makna besar. Pertama, ama atau mama saya yang mengandung, melahirkan dan mengasihi keluarga. Kedua, ama atau mama “alam”. Alam dikatakan mama, karena dalam tradisi orang Migani “alam” selalu diidentikkan dengan mama. Alam yang dimaksud adalah tanah, bukit dan gunung, yang mempunyai peranannya sendiri-sendiri. Tanah yang dengan penuh kasih bersedia menumbuhkan dan menjadi tempat pijak serta hidup manusia Migani. Bukit dan gunung yang senantiasa mengalirkan air dan mengandung sejuta bahan material penunjang kebutuhan hidup manusia Migani dari masa ke masa hingga kini dan selamanya.
Demikianlah kenyataan yang selalu dihayati oleh suku bangsa Migani dalam sejarah hidupnya hingga kini dan seterusnya. Dengan pengakuan ini, maka berikut ini akan saya perlihatkan semua kata-kata yang telah membentuk sapaan amakanee secara terstruktur. Jadi, sapaan amakanee merupakan gabungan kata dari kata ama (mama/mama saya), ama (susu) dan EMO (alam). Kata-kata ini mengandung maknanya sendiri-sendiri. Berikut adalah penjelasan kata-kata yang membentuk sapaan amakanee tersebut.
Pertama, mama. Dalam kata mama diyakini telah mengandung lambang “Kasih” dan merupakan sapaan penghargaan terhadap semua ibu.
Kedua, mama saya (ama). Dalam kata ini diyakini telah memuat makna ungkapan ekspresi cinta dan pengakuan seseorang kepada ibunya sendiri yang mengandung, melahirkan dan menyusui dia dengan penuh kasih sayang. Kasih inilah yang hendak dia teturskan kepada sesama lewat sapaan salam amakanee.
Ketiga, susu ibu (ama), yang berarti lambang kehidupan ini. Susu yang memberikan kekuatan atau energi (susu ibu sama dengan makanan) bagi bayi manusia. Bayi manusia akan tetap hidup, bertumbuh dan berkembang sebagai manusia sempurna dengan meminum susu ibu.
Keempat, alam (Emo), yakni; dasar kasih dari semua itu. Emo mendasari seluruh seluk-beluk dan dinamika hidup orang Migani. Karena itu, manusia Migani meyakini bahwa Emolah yang memungkinkan keberadaannya di Wilayah Dogandoga, Kemandoga, Mbiandoga dan Weandoa. Karena Emo bersedia memberikan dirinya untuk tinggal di dalamnya dan menikmatinya turun-temurun. Peranan Emo amat sentral dan sebagai nadi dalam segi kehidupan, Ia luas dan melampaui akal pemikiran manusia Migani.
Dengan mengetahui beberapa kata yang membentuk sapaan salam khas orang Migani tersebut, kita dapat merumuskan suatu makna yang bisa dijadikan sebagai pegangan bagi kita ke depan. Rumusan yang dimaksud adalah bahwa sapaan salam khas suku bangsa Migani “amakanee” mengandung unsur manusiawi dan Rohani yang amat penting. Manusiawi artinya; ia memuat sumber kasih kepada sesama manusia. Hal ini berarti bahwa sapaan amakanee benar-benar mengandung penghargaan kasih yang kekal di masa lalu atau yang melatar-belakanginya, mengandung sikap sopan-santun, kebaikan, menghormatan, persahabatan dan harapan akan adanya perwujudan “Cinta Kasih” yang sempurna dan keharmonisan hidup antara sesama manusia. Rohani artinya; memuat spirit yang bersumber dari Emo yang melampaui dan mendasari manusia serta segala sesuatu. Amakanee mengandung Kasih Emo yang meluap dan yang amat besar.
Kasih Emo itulah yang terpancar pada manusia Migani untuk hidup bagi dirinya sendiri maupun diteruskannya kepada sesama dengan sapaan sederhana itu. Jadi, sapaan amakanee adalah penyerahan pancaran kasih ama yang sempurna secara total kepada sesama manusia untuk hidup berdamai, bersahabat, bermartabat dan harmonis. Pengertian ini membantu kita untuk mengerti akan arti kata amakane sebagai penyerahan kasih kepada sesama dengan ekspresi khasnya. Inilah sapaan khas suku bangsa Migani yang mengandung kasih.
Penutup
Demikianlah tulisan ini saya akhiri dengan menampilkan harapan saya sebagai penulis. Harapan saya sebagai penulis sehubungan dengan sapaan amakanee ini adalah supaya semua orang yang mendengar dan mengucapkan sapaan amakanee lantas mengerti akan arti dan makna yang telah saya jelaskan di atas dan selanjutnya menumbuhkan niat baik, membagi kasih dan menerima kasih serta selalu berusaha membuktikan kasih itu dalam hidup sehari-hari lewat seluruh sikap hidup.
Amakanee…!
Amakanee…!
0 komentar:
Post a Comment