Video Of Day

Subscribe Youtube

Friday, 4 January 2019

GAMBARAN PERAYAAN NATAL IKATAN PELAJAR DAN MAHASISWA-MAHASISWI ASAL KABUAPETN INTAN JAYA KOTA STUDI PULAU JAWA DAN BALI 2018

Foto Peserta (Dok. Jesse)
Seperti biasa, anggota Ikatan Mahasiswa-Mahasiswi dan Pelajar asal Kabupaten Intan Jaya Sekota Studi Pulau Jawa dan Bali berhasil melaksanakan Perayaan Natal Tahun 2018, Seminar dan Perayaan Sambut Tahun Baru 2019 sejak 30 Desember hingga 1 Januari 2019 di Villa Kinasih Resort yang terletak di Depok Kota Jakarta. Pelaksanaan kedua perayaan dan seminar ini diawali dengan persiapan para mahasiswa-mahasiswi dan pelajar asal Kabupaten Intan Jaya Kota Studi Jakarta yang diketual Elly Sani dan kedatangan setiap peserta (Anggota Ikatan) ke tempat acara sesuai dengan petunjuk panitia pelaksana, Aprianus Duwitau (Ketua), Jitor Sani (sekertaris), Kolina Kogoya (bendahara I) Sepi Sani (Bendahara II), Kana Sani (koordinator acara), Marince Mahuse dan Markus Sondegau (Koordinator Konsumsi), Nataniel Tipagau (Koordinator Olahraga) dan Sandrak Miagoni (Koordinato Keamanan).

Sesudah semua peserta dari berbagai Kota Studi di Pulau Jawa dan Bali itu berada di tempat pelaksanaan Perayaan Natal, Seminar dan Sambut Tahun Baru, kegiatan perayaan itu pun diawali pada pukul 09 WIB sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditata oleh panitia. Sesuai dengan jadwal, jenis kegiatan pada hari pertama ini meliputi, Seminar, perkenalan dan Perayaan Malam Natal untuk Ikatan. Maka dalam hal seminar, materi pertama tentang “Tantangan dan Peluang Generasi Muda Kabupaten Intan Jaya di Zaman Milenial”. Materi ini disampaikan oleh Bapak Stefanus Wahyudi S.S. B.Th, M.c. Materi seminar kedua disampaikan oleh saudara Jimmy Kudiai S.IP, tentang “Paradigma Desentralisasi Asimetrik Berorientasi Kepada Demokrasi dan Kemandirian Rakyat Papua”. Ketiga jenis kegiatan pada hari pertama ini berlangsung demikian. Pertama, materi seminar disampaikan oleh Bapak Stefanus Wahyudi dan materi kedua diseminarkan oleh Saudara Jimmy Kudiai S.IP. Dalam penyampaian kedua materi seminar ini, secara umum dan khas mereka (pemateri) menekankan hal-hal urgen yang bisa membawa kegembiraan bagi setiap anggota IPMMO sendiri maupun orang lain yang peduli dan turut mendukung studI, yaitu; meningkatkan inteligensi, afeksi dan motorik. Seminar ini diakhiri pada pukul 01:30 WIB. Waktu selanjutnya digunakan untuk istirahat hingga pada pukul 03:30.

Pada jam itu panitia yang diketuai oleh Aprianus Duwitau mengarahkan para peserta untuk memasuki aula guna mulai dengan kegiatan kedua, yaitu perkenalan. Proses perkenalan ini berlangsung menarik, karena setiap mahasiswa-mahasiswi dan pelajar yang bermarkas di setiap Kota Studi, seperti; Kota Studi Jakarta yang diketuai oleh Elly Sani, Kota Studi Bandung yang diketuai oleh Akulius Windigipa, Kota Studi Joklo yang diketuai oleh Ananias Miagoni, Kota Studi Sesal yang diketuai oleh Ayon Windigipa dan Kota Studi Suma yang diketuai oleh Tedi Maiseni perkenalkan diri mereka dengan gaya dan ekspresi khas mereka masing-masing yang cukup menghibur. Proses perkenalan ini pun diakhiri pada pukul 07:00 WIB. Selanjutnya peserta diarahkan untuk santap malam serta siapkan diri rayakan Malam Natal Ikatan.

Foto Saat Perayaan Malam Natal
Perayaan Malam Natal Ikatan itu dipimpin oleh EV. Ikonius Waker S.Th, M.Th dan berlangsung begitu hikmat. Dalam renungannya, Bapak Waker mengajak para anggota untuk mampu membedakan hikmat duniawi dan hikmat surgawi. Menurutnya hikmat duniawi tidak akan bertahan lama, tetapi hikmat surgawi, yaitu; Yesus Kristus akan selalu ada dan akan terus menuntun setiap orang yang percaya kepada-Nya pada jalan keselamatan di dunia ini maupun diakhirat nanti. Maka jika para mahasiswa-mahasiswi dan pelajara sekota Studi Pulau Jawa dan Bali mempunyai kemauan untuk mengalami keselamatan kini dan kelak, mesti percaya kepada hikmat Allah yang telah terjelma dalam diri Yesus Kristus itu. Percaya kepada Yesus Kristus penjelmaan Allah ini berarti hidup seturut ajaran-ajaran-Nya di setiap kota Studi dengan tekun jalankan kewajiban sebagai mahasiswa-mahasiswi dan pelajar, yakni; tekun belajar. Perayaan malam Natal ini diakhiri dengan berkat penutup dan nyanyian penutup. Perayaan ini berakhir, maka waktu selanjutnya digunakan untuk saksikan drama Kelahiran Yesus Kristus, drama Kenyataan Sosial dan istirahat.

Suasana Pertandingan (Dok. Jesse)
Keesokan harinya para panitian arahkan peserta untuk sarapan dan siapkan diri untuk adakan pertandingan sepak bola. Sesudah para peserta siap, maka pengurus olahraga (Nataniel Tipagau) arahkan semua anggota IPMMO menuju arena pertandingan dan mulai dengan kegiatan pertandingan sepak bola putra dan putri. Pertandingan ini berlangsung saling berhadapan antar setiap Kota Studi, baik tim putra maupun putri. Dengan lalui proses pertandingan seperti ini, akhirnya tim putra dijuarai oleh Kota Studi Bandung dan tim putri juga dijuarai Kota Studi Bandung. Proses pertandingan sepak bola ini berlangsung cukup lama hingga sore pukul 05:30 WIB, karena putra maupun putri menggunakan satu lapangan saja. Dengan alasan seperti ini, maka tentu bahwa semua anggota IPMMO santap siang di arena pertandiangan.



Foto Saat Perayaan Tutup Tahun
Dok. Jimmy K.
Pertandingan sepak bola itu berakhir, maka selanjutnya semua peserta menuju ke Villa dan siapkan diri untuk rayakan perayaan Tutup Tahun. Perayaan tutup Tahun ini dimulai sesudah makan malam, pada pukul 08:30 WIB. Perayaan ini dipimpin oleh Frater Yeskiel Belau secara Katolik. Dalam perayaan ini Fr. Yeskiel mengajak peserta untuk ingat dan hayati tiga kata, yaitu; kata “Janji, Percaya (iman) dan kembali (back to nature/culture)”. Ajakan untuk ingat dan hayati ketiga kata ini dengan alasan bahwapertama, Allah sendiri menjanjikan datangnya Mesias “Raja Damai” melalui para nabi, secara khusus Nabi Yesaya dan selanjutnya “Janji-Nya” itu sungguh-sungguh menjadi kenyataan. Maka ini menjadi teladan yang tepat bagi anggota IPMMO. Menjadi teladan berarti IPMMO juga menjanjikan sesuatu kepada Tuhan maupun kepada sesama apa yang akan sungguh-sungguh bisa dilakukan secara nyata, sebagaimana yang dilakukan Allah sendiri. Jika tidak demikian, maka itu omong kosong, yang berasal dari si jahat. Kedua, IPMMO sebagai pengikut Kristus (penjelmaan Allah itu sendiri), mesti percaya secara sungguh-sungguh bahwa Allah benar-benar telah menjelma menjadi manusia melalui dan dalam diri Yesus Kristus (seperti Bapak dalam cerita ilustrasi). Percaya berarti beriman dan sebagai orang yang beriman, iman ini harus diungkapkan secara nyata lewat cara berpikir para anggota IPMMO yang sesuai dengan kehendak Allah, cara berkata para anggota IPMMO yang sesuai dengan kehendak Allah dan perbuatan anggota IPMMO pun sesuai dengan kehendak Allah. Ketiga, kembali masuk ke dalam budaya dan jati dirinya sendiri yang benar, sejati dan yang dikehendaki oleh Allah. Misalnya; menggali dan temukan nilai-nilai yang baik dalam budaya masing-masing dan selanjutnya itu dihidupinya dan gunakan jati diri suku bangsa yang benar dan sesuai dengan kehendak Allah, seperti; istilah “Mee”, Wolani, Migani, Ndaua dan Lani. Bukan, ekari/isani, moni dan dani yang selama ini digunakan. Semua yang tidak benar harus dihapus dan gunakan yang baik dan benar sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Ajakan untuk itu berdasar pada alasan bahwa semua itu akan menjadi dasar yang kuat untuk jalani hidup perjuangkan cita-cita di Kota Studi masing-masing, seperti Yusuf dan Maria yang kembali ke kampung nenek-moyang Yusuf (Daud) untuk mendaftarkan diri mereka sebagai keturunan Daud dan rencana Allah menyelamatkan umat manusia yang dijanjikan itu bersinar dari sana.

Selanjutnya bagian akhir dari ibadat Tutup Tahun itu diajak juga untuk ketahui bahwa manusia itu hidup dalam waktu. Waktu yang dimaksud adalah waktu yang sudah berlalu, waktu kini yang sedang dijalani dan waktu yang akan datang (masa depan). Maka kepada masa yang telah berlalu perlu diberi hormat, waktu kini diterimanya dengan penuh syukur dan dijalaninya dengan bertanggung jawab serta waktu yang akan datang ditata dengan baik, sehingga bisa membawa keselamatan. Dalam hal ini patutlah setiap anggota memberi hormat kepada masa tahun 2018 yang sebentar lagi akan berlalu dan dengan penuh syukur memasuki Tahun Baru 2019 sambil menata hidup kedepan yang lebih baik. Sesudah penyampaian ini, ibadat sabda ditutup dengan berkat penutup oleh pemimpin ibadat dan lagu penutup oleh kelompok koor yang dikordinir oleh saudari Hendrika Zonggonau.

Foto Saat Nyalakan Api Unggun
(Dok. Jimmy Kudiai)
Pada detik-detik pergantian Tahun, semua anggota IPMMO yang terlibat dalam kegiatan itu berkumpul di sekeliling bahan api unggun yang disiapkan. Maka Fr. Yeskiel yang dipercayakan, mengajak semua peserta untuk hening sejenak dengan memberikan penjelasan singkat tentang tujuan keberadaan semua peserta di sekeliling itu dan keterangan singkat bahwa tinggal beberapa menit lagi tahun 2018 akan berlalu serta anggota IPMMO akan memasuki Tahu Baru 2019. Sesudah penjelasan ini, mengajak para peserta memohon Allah memberkati bahan-bahan yang akan digunakan sebagai api unggun itu dalam doa pemberkatan dan mulai memasang api. Dengan proses ini api sudah menyala besar, maka selanjutnya pemimpin menjelaskan lagi makna api yang menyala itu sebagai lambang cahaya Kristus yang kelahirannya sudah dan sedang dirayakan itu. Dan, percaya akan hal ini maka memohon Dia supaya dapat menerangi setiap hati para anggota IPMMO dalam doa pemberkatan api unggun. Sesudah memohon Tuhan memberkati api unggun itu, pemimpin ibadat mengajak semua peserta agar memohon Tuhan menerangi hati mereka secara pribadi dengan menulis dosa-dosa mereka di kertas dan membakarnya di api unggun yang dilambangkan cahaya Kristus itu sebagai tanda memohon mengampunan dosa dan mengundang Dia datang masuk ke dalam hati setiap anggota untuk tinggal dan menerangi hati masing-masing agar Ia yang memampukan peserta jalani hidup di Tahun yang Baru. Proses pemasangan api unggun ini diakhiri dengan pembakaran dosa-dosa dan doa penutup.

Proses pemasangan api unggun itu berakhir, maka selanjutnya panitia membagi petasan kepada ketua-ketua kordinator wilayah dan tepat jam 12.00 WIB mulailah mereka nyalakan petasan-petasan itu sebagai tanda bahwa IPMMO sudah memasuki Tahun Baru 2019. Tahun baru ini dirayakan IPMMO dengan bunyi-bunyian petasan, terompet, musik wisisi dan joget hingga jam 02:30 semua peserta istirahat.
  
Foto Yeskiel Belau Saat Diskusi
(Dok. Jimmy Kudiai)
Esok pagi hari pertama dalam Tahun 2019 itu, seluruh anggota Ikatan Mahasiswa-Mahasiswi Pelajar asal Kabupaten intan Jaya Sekota Studi Jawa - Bali adakan diskusi tentang salah satu Perusahaan Tambang emas yang direncanakan akan masuk di Kabupaten Intan Jaya. Diskusi ini dihadiri juga oleh beberapa senior yang ada di kota Jakarta, seperti Jimmy Kudiai S.IP, Jerry Duwitau S.IP. M.Sos, Bapak Pendeta Wim Wenda dan beberapa senior lain yang namanya belum diketahu penulis. Pertemua ini dipimpin oleh badan pengurus inti Sekota Studi Pulau Jawa dan Bali. Proses pertemua ini berlangsung demikian: Ketua IPMMO, Karpus Belau  dan sekertarisnya Sepi Sani mebuka diskusi dengan penjelasan singkat mengenai rencana perusahaan tambang emas yang dimaksud dan sesudahnya membuka ruang untuk diskusi. Dalam diskusi ini diberi kempatan pertama kepada penulis. Maka penulis hargai kesempatan ini dengan penjelasan singkat mengenai informasi PT yang dimaksud itu sesuai dengan apa yang penulis ketahui bahwa sesudah diselidiki di dunia maya dan informasi yang diperoleh dari sesama yang pernah dia ditanyai bahwa memang benar, ada rencana PT itu. Oleh karenanya, penulis pernah komunikasi dengan organisasi SOMATUA yang dibentuk atas keprihatinan para mahasiwa-mahasiswi asal Kabupaten Intan Jaya di Kota Studi Jayapura terhadap alam Intan Jaya, budaya dan hak asasi manusia Intan Jaya. Maka saat ini anggota SOMATUA sedang berusaha untuk menanggapi. Penulis juga menegaskan bahwa memang seperti biasa, prinsip SOMATUA adalah tolak rencana perusahaan itu, dengan alasan belajar dari pengalaman kerusakan alam dan kerugian tambang emas akibat perusahaan yang sebelumnya pernah operasi di Kabupaten Intan Jaya beberapa tahun lalu dan juga pengalaman dampak yang sama di daerah lain akibat perusahaan seperti kerusakan alam Tembagapura dan sekitarnya hingga di seluruh Daerah Timika akibat PT. Freefort. Semua ini menjadi alasan bagi SOMATUA untuk menjaga dan lindungi alam, budaya serta manusia Intan Jaya.

Foto Jimmy Kudiai S.IP.
Kesempatan berikutnya diberikan kepada saudara Jimmy Kudiai S.IP, sebagai senior para mahasiwa-mahasiswi kabupaten intan Jaya yang ada di Kota Studi Pulau Jawa dan Bali, yang juga senantia bersedia jatuh bangun bersama mereka. Ia menekankan soal data yang valid untuk dijadikan sebagai kekuatan dalam menanggapinya. Data yang dimaksud itu mengenai PT itu sendiri, siapa dia sebenarnaya? Kita harus cari tahu identitasnya yang akurat, tegasnya. Kedua, data tentang prosedur dirikan sebuah perusahaan yang resmi. Ketiga, data tentang regulasi Negara (hukum) mengenai pendirian sebuah perusahaan secara legal di suatu daerah dalam negeri dan beberapa hal lain yang perlu diusahakan sebagai dasar untuk menanggapi rencana perusahaan itu secara ilmiah.

Kesempatan ketiga diberikan kepada bapak Jerry Duwitau S.IP.M.Sos dan ia menjelaskan secara detail mengenai isu rencana perusahaan itu yang ia ketahui. Kata dia, “saya mendengar isu tentang perusahaan ini sejak tahun 2002. Namun saya tidak begitu respek padanya saat itu. Kemudian tahun ini baru secara gamblang isu ini telah muncul. Maka menurut saya kita cari informasih yang valid terlebih dahulu, lalu jika rencana itu memang benar, maka kita akan pikirkan untuk negosisasi dengan perusahaan tersebut tentang pembagian hasil secara adil. Artinya bahwa perusahaan itu bisa dipertimbangkan untuk izinkan masuk. Mengapa? Alasannya adalah jika ditolak dan dibiarkan begitu saja, maka tentu orang akan mengambilnya secara manual seperti di daerah Degeuwodan daerah lain, sehingga bisa saja menimbulkan berbagai dampak, seperti; kerusakan alam, pelacuran dan pembunuhan seperti kejadian-kejadian di daerah-daerah yang dimaksud ini”.

Sehubungan dengan perusahaan yang dimaksud itu ia menambahkan, “biasanya perusahaan mana pun tidak pernah pikirkan tentang dampaknya, hal yang ia pikirkan adalah keuntungan yang akan ia dapatkan. Maka, setelah selidiki secara cermat dan ternyata ada dampak posistif terhadap alam dan manusia Intan jaya, maka kita bisa belajar dari negara Ingris. Sebab negara Inggris mempunyai gunung tambang yang begitu besar, tetapi itu tidak pernah mereka eksploitasi. Sementara perusahaan-perusahaan tambang mereka beroperasi di negara-negara lain. Bagi mereka gunung tambang yang ada di negara mereka adalah warisan abadi untuk generasi mereka. Oleh karenanya, maka contoh ini bisa kita aplikasikan juga di Kabupaten intan jaya. Kita bisa jadikan sebagian besar tambang sebagai tambang warisan abadi untuk generasi Kabupaten Intan Jaya dan sebagian kecil saja yang bisa dikelola oleh perusahaan itu demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten intan jaya”.

Desudah Bapak Jerry akhiri penjelasannya, kesempatan yang sama diberikan kepada salah satu senior yang turut hadir dan ia menekankan soal kemanusiaan yang seringkali diabaikan oleh pihak perusahaan dan dampak negatif terhadap alam yang adalah tempat hidup manusia itu sendiri. Dalam hal ini, sesungguhnya nilai kemanusiaan itu ada di atas segala-galanya. Maka perusahaan yang layak adalah perusahan yang menomor-satukan nilai kemanusiaan. Juga alam pun seharusnya dinilai demikian, karena alam adalah bagian dari manusia yang tak dapat dipisahkan. Oleh karenanya perusahaan itu mesti utamakan hal-hal ini, jika benar bahwa ia akan masuk operasi tambang.

Diskusi mengenai rencana PT yang dimaksud itu cukup cair, sehingga semua peserta mendapat kesempatan yang sama dan karenanya anggota IPMMO dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing. Akhirnya pemimpin diskusi simpulkan seluruh proses diskusi itu bahwa “atas nama Ikatan Mahasiswa-Mahasiswi dan Pelajar Sekota Studi Pulau Jawa dan Bali akan menanggapi rencana perusahaan itu setelah mengumpulkan sejumlah data yang valid sesuai dengan saran para senior dalam diskusi ini”. Diskusi ini diakhiri dengan kesepakatan bersama bahwa semua anggota IPMMO bertugas mencari data dalam waktu yang dekat untuk dijadikannya sebagai dasar dalam menanggapi rencana Perusahaan Tambang emas yang direncanakan akan masuk di Kabupaten Intang Jaya, Distrik Mbiandoga dan Wandai itu.

Acara selanjutnya makan bersama hasil barapen (bakar batu), laporan panitia, penyerahan kepala Babi sebagai tanda pemberian kepercayaan Natal Tahun depan kepada mahasiwa-mahasiswi dan pelajar Kota Studi Jogyakarta dan penutup. Tentang semua ini silahkan baca di sini;http://www.ipmmopusat.ml/2019/01/ikatan-pelajar-dan-mahasiswa-moni-ipmmo.html?m=1 . 


Foto Saat Penyerahan Kepala Babi

Foto Saat Penerimaan Kepala Babi
Sehubungan dengan pelaksanaan Perayaan Natal, Seminar dan Perayaan Sambut Tahun Baru, penulis secara pribadi beri Apresiasi kepada pengurus inti dan panitia pelaksana yang telah optimis warisi tradisi perayaan Natal, Seminar dan Sambut Tahun Baru secara bersama sebagai satu keluarga asal Kabupaten Intan Jaya dengan baik dalam segala cuaca.

Selanjutnya jujur bahwa sebelum penulis ketahui konteks Pulau Jawa dan Bali yang adalah Kota Study sebagian mahasiswa-mahasiswi dan pelajar asal Kabupaten Intan Jaya, proses pelaksanaan Perayaan Natal, Seminar dan Perayaan Sambut Tagun Baru Ikatan itu beserta makna dari kegiatan ini, penulis anggap biasa-biasa saja, mudah dan tidak terlalu pentingTernyata, sesudah mulai ketahui konteks Pulau Jawa - Bali, proses pelaksanaan acara dan maknanya, pikiran saya lantas berubah. Dalam konteks Pulau Jawa dan Bali, melaksanakan kegiatan seperti ini benar-benar membutuhkan dana yg cukup banyak, kegiatannya mengandung makna pembentukan intelektual peserta yang cerdas, penataan afeksi peserta yang baik dan tingkatkan kualitas motorik peserta. Sehingga, peserta perpikir seturut kehendak Allah, Berkata sesuai kehendak Allah dan perbuatan peserta pun sejalan dengan kehendak-Nya.

Mengenai konteks Pulau Jawa - Bali dan makna kegiatan Ikatan yang dimaksud itu diyakini bahwa seluruh alumni (sebanyak 79 orang) yang nama-namanya tercatat dalam data alumni, yang juga pernah diekspos oleh panitia pelaksan di group WhatsApp Intan Jaya maupun seluruh pejabat Kabupaten Intan Jaya yang selalu mondar-mandir di Pulau Jawa hingga Bali pasti ketahui dengan amat baik. Namun kenyataan membuktikan bahwa hanya delapan (8) orang tambah organisasi Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Afirmasih Intan Jaya (IPMAI), yang mengerti dan peduli. Delapan orang yang peduli ini pun tidak semua alumni Kota Studi Pulau Jawa dan Bali. Kalau seperti ini apa yang logis?

Pemerintah Kabupaten Intan Jaya dan Jajarannya tunggu siapa yang cetak Sumber Daya Manusia (SDM) untuk masa depan Kabupaten Intan Jaya? Mama-mama yang jualan Mbaloga, Mbuna, Jemo dan Damuni? Penulis memohon EMO supaya Pemerintah Kabupaten Intan Jaya yang pernah penulis analogikan "Gerobak Tanpa Ban" dengan mulai gunakan Ban di Tahun Baru 2019 ini dan menjadi pejabat untuk semua keluarga  masyarakat Kabupaten Intan Jaya, BUKAN menjadi Pejabat untuk keluarga mereka sendiri-sendiri


Foto Saat acara Penutupan (Dok. Jesse).





Penulis Yeskiel Belau 
Lokasi: Depok, Depok City, West Java, Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

The Best

PENGERTIAN FILSAFAT