Video Of Day

Subscribe Youtube

Thursday, 22 February 2018

PERASAAN DUKA

By : Jesse



Tulisan ini merupakan ungkapan perasaan dukaku saat adikku meninggal dunia pada tahun 2010 lalu. Dan, inilah yang saya sampaikan lewat telepon kepada keluargaku yang juga berduka, sebelum memakamkan jenasah adikku.  

Para saudara dan saudariku yang saya kasihi, perkenangkanlah saya mengungkapkan perasaan duka dan isi hatiku kepada adikku yang sedang berbaring ditengah-tengahmu, sebelum menghantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

Saya mendapat informasi tentang meninggalnya adikku “Meliana Belau” kemaring siang. Informasih ini benar-benar membuatku tak berdaya. Saya merasa sedih, gelisa dan kecewa. Inilah dukaku.

Meskipun cuaca batin diliputi bagaikan kelamnya kabut, saya sebagai orang beriman, tetap menerima kenyataan ini. Sebab saya yakin bahwa adikku akan bangkit bersama Kristus. Dan, karena itu, saya merefleksikan bahwa kematian yang dialami oleh adikku merupakan kehendak-Nya. Refleksi ini lahir juga berkat penghiburan iman dari orang tua angkatku Pastor Willhelmus Sinawil Pr. via sms dari tempat studinya di negara Philipina.

Pesan Buat adik!

Adik…saya kakakmu. Meskipun kakak sudah berpisah saat kamu masih kecil, tetapi kaka tetap mencintaimu. Tetapi maafkan kaka, perasaan ini terasa sulit untuk diwujudkan saat ini, karena kakak tampak serba terbatas. Hal yang bisa saya buat adalah hanya berdoa dan bedoa untukmu adik tercinta. Semoga engkau berbahagia bersama Bapa di surga.

Adik, secara khusus dari pridadi kakakmu ini, mengucapkan banyak terimakasih, atas kehadiranmu di tengah-tengah keluarga kita dan atas kesediaanmu menjadi adikku yang amat kaka cintai. Kini kaka mengerti bahwa kehadiranmu dalam keluarga sungguh-sungguh bermakna. Kaka ingat, adik selalu penolongku, penghibur dan menjadi bagian dari kesempurnaan keluarga kita. (Bawalah nilai-nilai ini, sebagai makna kehidupanmu bersama kaka).

Adikku, peristiwa ini mengingatkan kaka bahwa adik adalah bagian darah-dagingku juga. Karena itu, coba, bayangkanlah, bagainana perasaan kaka saat mendengar berita kepergianmu ke rumah Bapa. Sesungguhnya, kaka merasa tubuhku tercabik-cabik.

Adik, lihat kabut kesedihan dan perasaan duka mendalam yang menghiasi seluruh hariku ini. Air mata pun dengan sendirinya mengalir di pipi, tepapi adik sayang, itulah resiko buat kaka, sebagai kaka yang mencintaimu.

Adikku, kaka mau bilang, tak ada sesuatu yang dapat kaka berikan padamu. Kaka hanya mempersembahkan engkau kepada Tuhan dalam permenungan dan doa setiap saat.

Sekali lagi kaka mengucapkan banyak terimakasih atas kebersamaanmu dalam keluarga dan atas semua hal baik yang adik lakukan terhadap kami anggota keluargamu. Saya, Bapa, Mama, serta adik-adikmu yang pastinya mencintai engkau dan yang engkau cintai.

Adik, kaka juga tidak menyembunyikan kesalahan-kesalahan yang engkau lakukan terhadapku, Bapa-Mama dan adik-adikmu. Dengan iklas dan dengan hati yang paling dalam, kakakmu ini memaafkan enngkau. Dan, dalam keadaan polos ini, kaka mengizinkan engkau pergi ke rumah Bapa. Pergilah dengan tenang dan damai. Pergilah dalam damai sayang...........!

Adik, kaka mohon berilah aku pengampunan bila kakak pernah membuat hatimu terluka, membuatmu sedih, jengkel, terpukul dan sebagainya. Maafkan kaka, maafkan! Mungkin ini akan menjadi jalan bagimu menuju ke rumah Bapa dan bagiku dalam pesiarahan hidup kakak di dunia.

Adik..... kaka mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf sebesar-besarnya mewakili Bapamu, Mamamu, Nenekmu, Om-ommu, adik-adikmu dan saudara-saudarimu yang lain dikampung, yang pastinya sedang berduka atas kepergianmu! Maafkanlah mereka dan terimalah ucapan terimakasih mereka atas semua kebaikanmu.

Akhirnya ya adiku....kakakmu mengucapkan selamat jalan menuju peristirahatan terakhirmu bersama Bapa di Kerajaan-Nya untuk selama-lamanya. Mohon doakan kami anggota keluargamu. Agar kami selalu berada dalam naungan belas kasih Tuhan.
Adik sayang, Selamat jalan.....!

                                                Doa Arwanya


Allah Bapa di surga, yang maha Rahim, sejak hari senin tanggal 26 bulan Juli tahun 2010 yang lalu, Engkau telah memanggil Adikku Meliana Belau, yang jenazahnya sedang berbaring di tengah-tengah keluarganya ini. Semoga ia pantas untuk tinggal, berbahagia, dan bertemu bersama Engkau untuk selama-lamanya. Semoga Saudariku Meliana Belau yang telah meninggal seperti Kristus, dibangkitkan juga seperti Kristus. Semoga saudariku ini yang dimurnikan dengan air pembaptisan, disucikan pula oleh Allah dengan kemurahan belas kasih-Nya. Semoga segala perjuanganya selama hidup di dunia dalam Iman akan Allah Tritunggal Maha kudus, diberi pahala di Surga. Dan semoga kami yang bersedih hati atas kepergiannya dihibur dengan pengharapan akan persatuan kelak di surga. Sesuai dengan pesan Putra-Mu Yesus Kristus, saya sebagai pengikut-Nya yang setia, memberkati jenazah adikku ini, Semoga Berkat Allah yang Maha Kuasa senantiasa melindungi, menyertai dan memberkati jenazah adkku ini dan seluruh perjalanan adiku menuju peristirahatan terakhir di dalam Dalam Nama Bapa, dan Putera dan Roh kudus. Amin.

0 komentar:

Post a Comment

The Best

PENGERTIAN FILSAFAT