ALKITAB YES?
ATAU
Pengguna
Alkitab dan Hand Phone (Selanjutnya baca HP) semakin pesat. Pengaruh
penggunaannya juga semakin pesat. Hal ini berarti bahwa
ada indikasi akan pengguna Alkitab dan HP berlaga seperti berlomba, mana yang lebih
utama dalam hidup ini. Dalam situasi
seperti ini, saya mengangkat kenyataan bahwa Alkitab sudah
ada lebih dulu. HP baru muncul
pada
abad XXI. Walau demikian, kenyataan
hidup zaman now juga membuktikan bahwa sikap manusia terhadap Alkitab dan HP
terkesan tidak seimbang.
Kita lupa bahwa Alkitab
adalah sumber dan landasan iman, karena melaluinya iman kita bertumbuh hingga saat ini. Dalam hal ini Sabda
Allah menjadi daya yang tak tertandingi, yang bisa memberi inspirasi hidup, semangat, menumbuhkan nilai-nilai kasih terhadap sesama dan lain sebagainya yang membantu kita berkomunikasi dengan baik dalam hidup kita sehari-hari. Namun komunikasi
zaman now terbukti berlandaskan pada “HP” doang.
Berdasarkan pada pemahaman itu, pertanyaan selanjutnya adalah apa yang seharusnya kita utamakan dalam hidup ini? Alkitab "Sabda Allah?" Atau HP "Alat komunikasi?". Jikalau kita memilih salah satu dari kedua benda ini, pasti salah satunya terabaikan. Maka pilihan ada pada setiap orang yang mempunyai pengalaman positif dari kedua benda tersebut. Pertanyaan lanjutan berikut ialah bagaimana kalau kita memilih kedua-duanya? Silahkan jawab sendiri... Hahahaaa....!
Kalau dilihat, kedua benda itu sama-sama penting, keduanya bisa mendatangkan kebaikan dan kemudahan-kemudahan dalam hidup ini. Namun hal penting yang perlu diperhatikan adalah atur waktu menggunakan kedua benda itu dengan baik. Mana yang anda prioritaskan dalam hidup ini? Ingat Kata Pengkhotba "Semua Ada Waktunya". Ada waktu untuk mengembangkan
iman, ada waktu untuk mengembangkan pradaban melalui komunikasi lewat HP.
Hal itu berarti bahwa Alkitab
penting dalam mengembangkan hidup yang baik dan benar? Memang Bagi saya ini penting
dalam konteks hidup iman. Berbicara tentang iman, maka akan menitik beratkan pada hidup
rohani. Komunikasi dengan Allah melalui merenung dan merefleksikan Sabda Tuhan
yang ada dalam Alkitab. Pengguna Alkitab dalam waktu tertentu wajub membaca dan
memahami serta merenugkan-Nya.
Selanjutnya HP juga tidak kalah pentingnya bagi hidup manusia. Melaluinya orang bisa membangun hidup yang baik dan benar? Karena itu saya akui bahwa itu juga penting. Sebab HP menjadi sarana hidup untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dengan sesama. Oleh karenanya, maka wajar sekali bahwa semakin banyak orang menggunakan HP tanpa memandang usia.
Bahayanya adalah kalau anak baru lahir, orang tua langsung belikan HP. Anak menangis, orang tua beri HP, bukan susu atau makanan. Ini yang bahaya, karena jika anak berumur remaja
dan semakin beranjak dewasa, ia pasti akan tidak tidak tahu Alkitab sama sekali.
Kenyataan seperti itu tentu akan membingngungkan manusia dalam mengarahkan hidup pada kebaikan sejati dengan menjadikan salah satunya dianggap sebagai yang utama dan yang lainya sebagai sarana belaka. Dalam hal ini, saya menegaskan bahwa Alkitab adalah petunjuk jalan menuju kehidupan sejati (surga). Maka HP wajib kita jadikan sebagai sarana mendalami Alkitab. Dengan kata lain bahwa Alkitab ini akan membantu kita memperoleh hidup kekal. Maka HP harus kita jadikan sebagai sarana yang bisa membantu kita menuju ke sana.
Hal itu bukan berarti saya memisahkan-misahkan, tetapi mau mengatakan bahwa Alkitab atau kehidupan Rohani menjadi kebutuhan hidup yang
dapat diaplikasikan dalam hidup, artinya menghidupkan nilai-nilai iman dalam
hidup sosial maupun mendekatkan diri manusia kepada Allah. Sedangkan HP dapat
dianjurkan sebagai sarana yang dapat memberi efek positif dalam
kebutuhan-kebutuhan hidup jasimani maupun Rohani. HP bisa digunakan sebagai
sarana Katakese, Renugan singkat, foto atau gambar Tuhan Yesus, malaikat dll. Maka HP bukan menjadi tujuan melainkan kebutuhan yang menjadi sarana mencapai
tujuan hidup.
Sehubungan dengan hal itu, ada
berbagai kasus yang terjadi dalam hidup bagi penguna HP, baik bagi remaja,
mahasiswa/i maupun orang dewasa dalam keluarga. Anak remaja dan Mahasiwa/i bila
HP menjadi teman setia ia akan memahami hidup kekerabatan adalah mengenal teman
di dunia Maya. Akibatnya lupah akan makan dan minum apalagi kebutuan doa atau
hidup Rohaninya. Bahka kasih sayang orang tua akan bergeser singnifikan karena
setiap orang tua sibuk dengan HPnya. Maka kebiasan makan bersama atau doa bersama
menjadi tidak efektif.
Melihat
beberapa kasus itu ternyata remaja, mahasiswa dan orang tua melihat HP menjadi
tujuan hidup. Maka penulis artikel ini mau menegur, menyapa dan menanjurkan supaya setiap pengguna HP jadikanlah HP sebagai sarana bukan tujuan. Ynag penting adalah kehidupan rohani (Alkitab).
Hormat kk GBu
ReplyDeleteHormat juga Sobat.
Delete